Upacara Memperingati Hardiknas Tahun 2023 Di Halaman Pemkot Bima

Selasa, 02 Mei 2023

Selasa, 2 Mei 2023 Dalam Rangka Memperingati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023, Kepala SDN 10 Penatoi Kota Bima Bersama 3 Orang Guru dari SDN 10 Penatoi Kota Bima Menghadiri  Upacara Hardiknas di Kantor Pemkot Bima.Pemerintah Kota Bima melaksanakan upacara di Halaman Kantor Wali Kota Bima dimana dalam teknis pelaksanaanya di Prakarsai oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Bima.

 

Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE Bertindak Selaku Pembina Upacara, Didampingi Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan, SH, Dihadiri Oleh Sekda Kota Bima Serta Seluruh Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kota Bima, Kapolres Bima Kota, Dandim 1608 Bima, Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Bima, Ketua PKK Kota Bima dan Ketua DWP Kota Bima.

 

Pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI disampaikan oleh Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE Mengatakan, Selama Tiga Tahun Terakhir, Perubahan Besar Terjadi di sekitar kita, di mana-mana, dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia.

 

"Sebanyak 24 Episode Merdeka Belajar yang sudah diluncurkan membawa kita semakin dekat dengan cita-cita Luhur Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan sebagai anggota masyarakat," jelasnya.

 

Sekarang siswa-siswi bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri. Para Kepala Sekolah dan Kepala Daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya, sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasional di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan.

 

"Para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan Hadirnya Platform Merdeka Mengajar," tutur Wali Kota Bima.

 

Selain itu lanjutnya, Guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka.

Sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.

"Pada jenjang perguruan tinggi, adik-adik mahasiswa yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas sekarang bisa melanglang buana mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirnya program-program Kampus Merdeka," ungkap H. Muh.Lutfi SE.

Melanjutkan sambutannya, Wali Kota juga Menyampaikan dari Segi Pendanaan, Pencairan Langsung dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Serta Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Ke Sekolah dan Pemanfaatannya yang lebih Fleksibel telah Memberikan Keleluasaan Bagi Sekolah Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran.

 

"Dengan Perluasan Program Beasiswa, Kesempatan Untuk Melanjutkan Pendidikan Ke Jenjang Perguruan tinggi sekarang jauh lebih terbuka. Dukungan dana padanan untuk mendanai riset juga telah melahirkan begitu banyak inovasi yang bermula dari kolaborasi," jelasnya.

 

Selain itu, mekanisme Dana Indonesiana yang fleksibel dapat mewadahi gagasan-gagasan kreatif para seniman dan pelaku budaya sehingga mampu menghasilkan karya-karya hebat yang mendukung pemajuan kebudayaan.

 

"Saudara saudariku, mari kita ingat, bahwa bersama-sama kita telah membuat sejarah baru dengan gerakan Merdeka Belajar. Transformasi yang masif ini sudah sepatutnya dirayakan dengan penuh syukur dan semarak, karena semuanya adalah hasil dari kerja keras dan kerja sama kita," tuturnya.

 

Hari Pendidikan Nasional tahun ini adalah waktu yang tepat bagi kita untuk merefleksikan kembali setiap tantangan yang sudah dihadapi, juga Setiap jengkal langkah berani yang sudah diambil.

 

Dengan merefleksikan hal-hal yang telah dilakukan sepanjang tiga tahun terakhir, mampu merancang arah perjalanan ke depan guna memastikan keberlangsungan dan keberlanjutan gerakan Merdeka Belajar.

 

"Layar yang sudah kita bentangkan jangan sampai terlipat lagi. Kita semua, para pendidik dan tenaga kependidikan, seniman dan pelaku budaya, juga peserta didik di seluruh penjuru Nusantara, adalah kapten dari kapal besar yang bernama Indonesia ini," ungkapnya.